Sabtu, 26 Februari 2011

TEORI BELAJAR

Belajar menurut pandangan Skiner adalah perubahan tingkah laku dalam peluang atau kemungkinan terjadinya respon. Sedangkan menurut Gagne belajar merupakan proses kognitif yang mengubah orang dari satu keadaan ke keadaan lain yang menghasilkan satu kapabilitas atau lebih. Dengan kata lain, belajar merupakan perubahan dalam diri seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak tidak terampil menjadi terampil, dari tidak berminat menjadi tertarik, dan sebagainya.
Gagne menyatakan perubahan tingkah laku tersebut hendaknya bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan fisik. Menurut Lindgren perubahan tingkah laku hendaknya disebabkan interaksi antara individu dengan lingkungannya. Selanjutnya Bel Gredler menyatakan bahwa perubahan tingkah laku sebagai proses memperoleh berbagai kecakapan, ketrampilan, dan sikap.
Senada dengan apa yang dikemukakan oleh Bell Gradler, Gagne menyebutnya sebagai keanekaragaman dalam belajar. Keaneka-ragaman tersebut dapat digolongkan dalam lima ragam belajar, yaitu: 1). Informasi verbal, 2). Ketrampilan intelektual, 3). Ketrampilan motorik, 4). Sikap, dan 5). Siasat kognitif. Kelima ragam belajar tersebut dalam kegiatan pembelajaran harus dipelajari dengan cara yang berlainan pula.

Menurut Thursan Hakim, belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan.

Menurut Slameto, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Skinner yang di kutip oleh Dimyati dan Mudjiono dalam bukunya yang berjudul Belajar dan pembelajaran, bahwa belajar merupakan hubungan antara stimulus dan respons yang tercipta melalui proses tingkah laku.

R. Gagne seperti yang di kutip oleh Slameto dalam bukunya Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, memberikan dua definisi belajar, yaitu:

1. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.

2. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.

M. Sobry Sutikno mengemukakan, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Hilgard dan Bower dalam bukunya Theories of Learning yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam suatu situasi.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa belajar adalah perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diberbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya. Jika di dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang tersebut mengalami kegagalan di dalam proses belajar.

Sumber Buku Bacaan :

Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Puspa Swara,2005), h. 1.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta:Rineka Cipta, 2003), h. 2.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:Rineka Cipta,1999), h. 9.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 13.

Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, (Jakarta:PT Refika Aditama, 2007), h. 5.

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 1996), h. 84.

Robert M. Gagne, Leslie J. Briggs, Walter W. Wagner, Principples of Instructional
Design (Orlando, Harcourt Brace Jovanovich College Publishers, 1992),

Tidak ada komentar:

Posting Komentar